My Feelings Today



Date last save :  22/03/2014

Tamu istimewa dari Aceh. Yang sudah bertahun-tahun tidak bertemu. Mbak Ria dan kali ini bersama suminya. Terakhir bertemu mbak Ria sama keluarganya. Waktu itu mbak Ria belum menikah. Aku bahkan lupa tanggal berapa bertemu. Pagi-pagi saat aku bersiap-siap berangkat sekolah, Mbak Ria sudah sampai di rumahku. Dengan suaminya yang gagah, menjinjing barang bawaannya. Ada tas, kardus bahkan koper. Tapi, Mbak Ria main di rumahku hanya sehari. Huh! Padahal hari ini aku sedang sekolah. ujian praktek Seni Budaya. Yaitu membuat kaligrafi di kanvas dengan cat minyak. Coba saja hari ini libur, aku akan mengajak mbak Ria jalan-jalan. 

Temanku Rifa akan menitipkan sepeda motornya di rumahku. Pagi ini aku berangkat sekolah jalan kaki bareng Rifa. Berangkat ke sekolah aku pamit sama orang satu rumah. Mbah putri, mbah kakung, Mbak Ria, ayah, ibu. aku meminta uang saku tapi ibu lupa memberi. Aah, sudahlah. Aku langsung berangkat saja. Aku harus ke sekolah meninggalkan suasana kumpul seru-seruan kedatangannya Mbak Ria itu. Aku kangeen banget. Di sekolah masih sepi. Lama-lama rame. Setelah gurunya datang, mulailah melukis! Semua sudah disiapkan. Turun ke bawah, cari tempat yang enak di masjid, duduk dan mulai mengerjakan!. Kuasnya direnggangin, dilemeskn dulu setelah itu baru bermain warna. Cat minyaknya harus dicampur dengan minyak. Baru kemudian dioleskan ke kanvas sesuai kaligrafi yang kita buat. Ini baru pertama kalinya aku melukis dengan cat minyak. Aku senang sekali. cat minyak itu tidak bisa hilang dengan air saja. Harus memakai tinner. 

Aku sudah merencanakan pewarnaannya. Nanti warnanya biru bergaris ungu. Gradasi gitu. Hiasanku berbeda dari yang lainnya. Yaitu polkadot. Aku mewarnai polkadot dengan warna biru muda dan dilingkari dengan biru tua. Kaligrafiku sederhana, terlihat simple dan kurang rapih. Padahal semuanya garisnya meliuk-liuk dengan pola. Semua mengerjakan dengan berbagai gaya sesuai posisi keenakannya melukis. Lama-lama kakiku kesemutan. Aku melihat karyanya Zayyin. Seperti biasanya, punya Zayyin bagus banget. Dan rapi tentunya. Berjam-jam mengerjakan jam setengah sebelas sudah selesai. Aku salah dari awal. Benar-benar diluar perencanaan. Harusnyakan arabnya bewarna biru. Eh kok malah warna coklat. Aaaaa! 
Aku sih melainkan dia lagi jadi salah fokus. Tapi aku benar2 merindukan dia. Bisa-bisanya aku merindukan dia padahal sudah lama sekali aku tidak melihatnya. Karena aku tulus suka mungkin ya :3
Lucu jadinya hahaha. Aku bener-bener bad mood dan hanya diam menutupi ke badmoodan bahkan ketidak Pedean u.u belum lagi hari ini terima raport. Aku sangat benci! UTS doang pake rangking-rangkingan. Ulangan akhir semester tuh baru pake rangking. Kan nilai ulangan hariannya di hitung juga. Aku masih kesel kenapa salah jadwal pas bahasa jawa. Nilai terendahku 60 yaitu bahasa jawa. Padahal aku orang jawa. Dan nilai terendah keduaku adalan bahasa indonesia yaitu 74. Langganan aku bahasa indonesia selalu dapat 74. Belajar ataupun tidak belajar aku paling sering mendapat nilai 74. Hari ini kan ada tamu di rumahku, aku yakin pasti ibuku lupa untuk mengambil hasil UTS ku. Malahan bagus. Hahaha!

Selesai finishing, karyaku aku kumpulkan untuk di nilai. Dari jauh karyaku terlihat bagus. Dari dekat amit-amit deh. Apa aku kurang menghargai karyaku? Jujur sih, seterusnya aku nggak bersungguh-sungguh karena berusaha menutupi kesedihanku. Hari ini cuacanya mendung. Sempat hujan juga sih. Tapi, cuman lewat doang.  Pertemuan wali telah berlangsung lama. Dan sebentar lagi akan selesai. Di luar, seperti biasa teman-teman menunggu kabar peringkat. Akubmelihat langit biru yang cerah dan membayangkan dia. Rasanya pengwn nangis saking kangennya. Kira kira aku siapa ya di mata dia. Akublagi males mikir rangking. Tiba2 imajinasiku mengingat dia karrna rindu banget eh terpecah karena ada temenku yang tanya kira2 km rengking berapa ya fir?. Aah! Aku takut dan khawatir. Aku benci pokoknya! Jijik sama urutan rangking. Aku aja nggak ikut dua mata pelajaran. Aku hanya berharap satu. Bisa diatasnya rivalku. Aku benci! Aku bad mood! Aku sedih! Aku kesel! Satu per satu wali murid pulang. Dan kabar gembira untukku. Ibuku tidak datang. kata guruku, tidak ada rangking. Masak sih? Aaah aku nggak percaya. Yang penting aku sekarang lagi berharap banyak sama try out ku!

Pelajar rajin itu, kalau bad mood itu gara-gara nilainya gak maksimal dan lebih jelek dibanding rivalnya!

Sepenggal rasa



Date last saved : 19/06/2013 23:14
Hari ini benar-benar melelahkan. Aku pergi ke sana kemari mengurus buletin. Terus berfikir untuk menggabungkan dua tema sekaligus. Rencana awal temanya adalah hukum merayakan ulang tahun. Tetapi, karena bulan Juni mendekati liburan, di sesuaikan deh. aku sangat capek hari ini. naik turun tangga dan duduk berjam-jam di kursi menatap layar laptop guruku. dua hari kemarin aku sakit panas. Dan hari ini aku masuk. Aku mendadak jadi panitia lomba mading dan dokumentasi. Sangat sibuk sekali. Ketika angin menghembus aku menarik nafas dan menghembuskan nafasku agar ikut bersama angin. Aku mengingatnya lagi. Sosok yg tak ku kenal namanya di kala kelas 2 SD. Tp aku sudah tau namanya ketika aku satu kelas dengannya. Aku masih merindukannya hingga detik ini. Rasa rinduku kepadanya tidak bisa dipungkiri lagi. Satu orang pun tiada yg tahu apalagi Chaca. Aku tidak bercerita kepada Chaca. rinduku panggil namanya. Dia temanku. Aku bersyukur bisa satu kelas dengannya. Aku betah melihat dia dari kejauhan. Sering dan aku berusaha agar tidak ketahuan siapapun. Karena sekarang tidak satu sekolah aku merasa kehilangan dia walaupun ada Chaca di sisiku. 
Sambil menunggu peserta menyelesaikan madingnya, aku mengobrol dengan Chaca. Dia begitu dingin. Selalu membuatku penasaran. Banyak yang dia ceritakan waktu itu. Seorang teman Ardi 7 sebuah simbol, mengajaknya mengobrol. dan saat itu juga Chaca berjanji sepulang sekolah akan mampir sebentar ke rumahku. Menunjukan obrolannya di facebook dengan teman semasa duduk di bangku sekolah dasar. Dia mengaku sangat merindukannya. Aku pun demikian. Chaca sempat-sempatnya bercerita tentang orang itu. Sebaliknya, Aku tak ingin Chaca tau nama orang yang benar-benar aku sukai dan aku kagumi.
Yha, Eve (sebuah simbol) pernah dekat dengan Chaca. Selalu bercerita mengenai game,game dan game. Lagi-lagi mereka adu kekuatan. Tetapi ada embel-embelnya. Jika Chaca kalah, harus memberikan nomernya kepada Eve. Eve sangat menginginkan nomernya Chaca. Chaca sendiri bilang kepadaku sangat risih dimintai nomer terus. Itu alasannya Chaca bertaruh dengan Eve. Lewat adu kekuatan di Game.
       Jujur saja, aku begitu iri dengan Chaca. Aku ingin dekat seperti itu dengan orang yang aku kagumi dan aku suka. Chaca begitu mudah mengobrol dengan Eve membahas game. Selalu saja ada topik yang dibicarakan. Chaca tidak sepertiku yang malu dan tidak tau apa-apa soal seseorang yang aku suka. Aku ingin sekali org yang aku kagumi inbox aku. Justru aku sangat malu jika inbox dia duluan.
Chaca jika di sms lagi apa selalu menjawab sedang bernafas. Eve sendiri merasa Chaca sangat jutek. Hemm, yang jelas sekarang Chaca menceritakan padaku Ardi 7 menambahkan pertemanan di facebook. Senang bukan main. Malah langsung mengobrol dengannya. Obrolanku dengan Chaca tidak lama. Karena tugasku yang harus menyudahi aku mengobrol dengan chaca. Selama lomba mading aku menjadi panitia sekaligus dokumentasi. Memotret yang sedang menggunting, mewarnai, menulis bahkan menggambar. Berbakat fotografi aku sangat menginginkannya. Tetapi, aku hanya berbakat menulis saja. Tidak ada yang lain. Aku juga tidak berbakat di bidang musik. tentang aku, sudahi sajalah.
Suasana lomba begitu ramai. Lomba mading membutuhkan waktu dua setengah jam. Semua terlihat baik-baik saja. Hingga aku hampir menangis melihat dua temanku yang pernah sangat dekat denganku lewat di belakangku. Dua orang itu sama denganku yang menyukai kpop. Tetapi sekarang aku menguranginya. Aku tidak dekat lagi dengannya karena sebuah fitnah. Bodohnya aku hanya diam saja malah melukai tanganku. Dengan menusukkan jarum pada pergelangan  tangan kananku. Darah mengalir banyak. beruntung nyaris kena nadi. Aku trauma.
Aku benar-benar kacau saat itu. Aku trauma dilabrak. Saat-saat itu dihari yang sangat menyeramkan seperti dalam persidangan. Terus menyalahkanku seakan aku makhluk dari neraka. Aku yang tidak melakukan malah menangis dan melukai tanganku. Akh! Si kacamata itu biang keroknya jika tahu hal itu dapat merusak persahabatan, kenapa malah diutarakan ke mereka! Si mata empat itu pernah berkata padaku tentang hal yang jelek soal temannya. Jika itu aku beritahu ke temannya, berarti aku merusak persahabatannya. Tidak akan aku katakan!. Esok harinya wajahnya menatap sinis ke arahku. Perang dingin yang tidak jelas.  Karenanya aku sendirian hanya bersama Chaca. Chaca justru menyalahkanku. Tapi aku juga harus mendengarkan sahabatku ini. berkonsultasi dan aku harus memaafkan.
      Memaafkan begitulah berat. Aku coba perlahan dengan kesabaran. Memaafkan suatu kebaikan yang tidak terliahat. Yha sangat pahit rasanya. Aku keterusan untuk bercurhat.
Aku tetap tersenyum ramah. Mereka tidak mau mendengarkan ceritaku lagi. Dan aku sudah di cap sebagai perusak persahabatan. Sangat kacau. Hemm, sudahlah..
Waktu kurang satu jam!. Menjadi panitia dadakan adalah sebuah pengalaman dalam hidupku. Sangat mengasyikan. Aku mondar mandir mengambil gambar sekaligus mengamati peserta lomba berperan menjadi panitia. Waktu tinggal sepuluh menit lagi. madingnya bagus-bagus. Peserta lomba mempercepat kerjanya. Waktu semakin sedikit. Kurang satu menit lagi. detik ke lima puluh dihitung bersama. Sepuluh,sembilan,delapan,.............tiga,dua,satu! Tangan di angkat semua!!. Madingnya aku jejer di lantai. Akan dinilai guru IPS. Beliau terus mengamati mading demi mading dengan detail dan membandingkan dengan yang lainnya. Ya! sudah membuat keputusan. Kelasku mendapat juara ke tiga. Acara sudah selesai!
Waktu pulang sekolah aku tidak bisa pulang dulu. Aku di sibukkan dengan tugas buletin sekolah. aku mengerjakannya memakai laptop guru. di laptopku sendiri tidak ada corel draw. Sungguh menyulitkan. Aku mengerjakannya di ruang perpustakaan. Aku memasukan kajian utama, kuis, tips n’ trick dan rubrik lainnya. Buletin yang ku buat masih santai bahasanya dan tidak membosankan karena untuk remaja seumuranku. Aku sangat lelah. Menggabungkan dua tema hukum merayakan ultah dan liburan tetap menjaga iman. Sebuah tantangan bagiku. Di bulan Juni edisi yang sangat special. Hemm,,
Aku selesai pukul dua siang. Sangat melelahkan. Setelah itu aku langsung ke rumah temanku untuk mengedit kembali. Lagi-lagi tidak bisa di buka di laptopnya. Ada apa dengan corel draw!! Padahal pakai corel draw 11. Aku pusing dibuatnya. Zayyin mengaktifkan modemnya dan membuka facebook. Di obrolannya yang sedang online, tertulis nama facebooknya seorang yg ku sukai dari sd kls 2. Sebenarnya bener-bener makin suka pas kelas 4 dan makin seneng lagi pas kelas 5. Soalnya satu kelas uwaahh senangnyaa >///< tapi aku pemalu sekali saat itu buat ngobrol sama dia. Di sebelah namanya ada lingkaran kecil hijau terlihat di samping nama facebooknya.. Dia sedang online bebarengan dengan Chaca. saat itu aku tidak bisa online. Pingin rasanya langsung online dan menyapanya. 
Apa kabar kamu?. Walaupun rasa suka ku sering merindukannya sempat membuat dada sesak. Hemm,, sangat menyakitkan. Seketika aku drop dan merindukannya. Membayangkan seperti apa dia sekarang. Dia yg aku kagumi ketika itu aku gk tau namanya. Aku tau namanya ketika kami satu kelas. Aku sangat merindukannya. Kapan ya reunian sd.


Jadi Good Mood



Hari ini paket baju yang dipesan aku serta ketiga temanku akhirnya datang setelah sekian hari menunggu. Ya mumpung kedua temanku juga lagi kumpul di rumahku sehabis pulang dari les. Baju rajut halus yang dipesan melalui online. Masing-masing membeli dua baju. Satu cardigan oren kembar berempat, satunya lagi milih sendiri. aku bajunya kembar sama Baity. Warnanya merah maroon gambarnya bonamani gitu. Lucu banget lihat di gambar. Setelah melihat langsung barangnya, hadeeh diluar dugaan! Kekecilan! Kampret. Padahal di foto itu bagus banget imut gitu terus size nya kelihatan besar. Bener-bener PHP kecewaa banget! Harganya empat puluh ribu sih. Sekedar ambil hikmah aja, buat reader mending kalau belanja baju lewat online shop harus membandingkan sama harga dan bahannya. Karena kejadiaan ini mood gue langsung jelek. Nyesel banget! Mending beli baju yang katun aja bahannya. Sialaaan!

Hari semakin sore. Teman-temanku tak mungkin berlama-lama dirumahku ingga petang. Mereka pulang bebarengan walaupun arah pulang berbeda jauh. Selepas mereka berlalu, dengan segera aku masukkan bajunya ke lemari rahasia. Aku pun membawa baju pesanan Bibila. Baju yang dia pesan saat aku buka terlihat besar. Aku rencananya ingin tukeran. Gila! Bahanya tipis amat. Semrawang gitu. Pokoknya trauma deh sama bahan rajut halus. Ngecewain banget! Apalagi kalo dipake kan gatel. Padahal barangnya ada di Bandung. Terkenal distronya yang berkelas kan? Sekali lagi. Trauma banget sama baju BAHAN RAJUT!

Seperti biasa sorenya aku olahraga dan seperti pada hari-hari sebelumnya aku mandi selepas mahgrip bahkan nyaris menjelang waktu isyak. Jangan ditiru rutinitasku ini. Mandi malam-malam bisa tertimpa penyakit tulang menjelang kemudian. Jujur saja, betisku suka kena kram setiap bangun tidur. Harus dirubah kebiasaan mandi malam-malam begini. Lan kali saja lah...

Aku mempunyai kakak laki-laki. Dia memiliki nama bagas. Biasa kupanggil Mas Bagas. Perawakannya mudah di tebak. Agak gendut,putih,hidung besar,tinggi dan alisnya tebal. Tidak seperti di pikiran reader yang berfikir kakak ku ganteng. Ganteng sih ada. Cuman agak gendut aja. Agak gendut bukan berarti obesitas. Hanya pipi sama perutnya aja yang embem. Wajar saja agak gendut. Hobinya saja memasak. Dan malam ini Mas Bagas akan membuatkan makan malam untuk sekeluarga yaitu mie ramen. Resep kuahnya mi ramen sih, tapi mie nya pake mie telur. Hadeh... yha, kita saksikan aja kehebatan memasak kakak ku dengan sedemikian rupanya menu yang di acak-acak Kakakku untuk sekedar bereksperimen. Apakah enak kuah pakai resep mie ramen namun, mie nya pakai mie telur.

Setelah browsing sekian banyaknya tab pada tampilan layar kerja mozila akhirnya praktek juga di dapur yang nyempil sama ruang makan dan kamar tidur ini. walaupun nyempil, dibagi sama ruang makan yang dibatasi oleh dua lemari dan sebuah lemari es kering(disebut kering karena tidak dicolokkan kabelnya. Sekedar berfungsi sebagai lemari), dapur tetap bersih dan rapi. Begini cara membuat dapur di dalam rumah. Dapur di luar rumah akan sepi ketika malam. Tidak ada yang betah memasak di dapur luar rumah karena angin malam yang dingin merasuki tubuh. Lama-lama sakit jika dipaksakan. Dengan ide “dapur nyempi” akan lebih mudah memasak makan malam. Jadi, nggak perlu repot-repot merenofasi hanya sekedar membuat dapur di dalam rumah. Hahaha!

Di dapur dalam ruamh yang lebih hangat daripada dapur di luar ini, kakakku akan mencoba membaut resep mie ramen buat kuahnya mienya pake mie telur(bingung kasih nama apa buat menu makanan yang dirombak Mas Bagas) sreg sreg! Mas Bagas menumis ini dan itu, memasukkan air, mencampurkan air dengan itu inilah bla bla bla. Sedangkan aku duduk manis di depan laptopku memperbaiki blog lamaku yang harus diperbarui. Toh aku juga merubah kata sandinya. Apa lagi alasannya selain lupa pasword. “FIRAAAA! ISAH-ISAH!” haduh lagi sibuk nih. Duniaku sedang diganggu oleh Mas Baga. Dia lagi masak, sempet-sempetnya nyuruh orang buat inilah itulah. Padahal aku berniat untuk isah-isaha sehabis semua kenyang. Heem oke deh isah-isah. Nyicil juga lumayan.

Ya ampun! Baunya sedep banget! Bikin laper deh. adduh jadi ancur deh dietku. Belakangan ini aku sering makan malam. Minggu kemaren makan malem makan mie ramen. Mahal tapi yang bayarin Mas Ifan jadi rapopo deh. hahahaa. Bener-bener ancurr jadwal dietnya. Orang yang paling sering menghancurkan jadwal dietku adalah Mas Bagas. Dikit-dikit bikin makanan, masak, baut makanan. Bikin gendut awoh!. Daging yang direbus telah berbau daging yang bikin perut teriak minta makan. Selanjutnya dituangkan ke kuah ramen yang sudah jadi. Banyak telurnya dan daging berpadu jadi segumpalan protein sebagai topping pada kuahnya. Air liur telah dibuatnya ngiler kepengen buru-buru melahap. Jago banget sih Mas Bagas masaknya. Ada dua panci yang berkuah dengan cabe dan tidak sama sekali. Aku menuangkan kuah ramennya ke dalam mie semangkuk dengan taburan daun bawang. Mmmm ... selamat makan. Esok menanggung resikonya jika naik sekiloo. Susah bener mau diet. Aku pernah turun enam kilogram dua bulan. Sekarang, kembali lagi percuma lagi deh berusaha lagi deh mau turun sepulu kilo. Aah sudalah jangan menyinggung perut melulu. Tersinggung nantinya. 

Dan kini, malam ini kekecewaanku tadi siang telah tergantikan oleh masakan kakakku, yakni mie jawa. aku sudah tidak memikirkan baju rajut jelek itu. Aku akui, walaupun masakan bereksperiemn, tetap saja enaak. Bidang memask memang hebat. Dapat menaikkan mood yang jelek menjadi mood yang good banget. Alhamdulillah, sudah mendapatkan sebuah pelajaran hari ini. 

See you next time. Dengan segudang cerita yang dapat dipetik hikmahnya.

 NON-FIKSI

 
Mi Historia Blog Design by Ipietoon