Bantu Ngerjain Tugas Bahasa Indonesia

 

              Aku membantu sepupuku untuk mengerjakan tugas sekolahnya. Aku lepua tepatnyatanggal berap tapi seingatku bulan oktober 2016. Dia dapat tugas pelajaran bahasa indonesia untuk membuat essay. Sepupuku langsung menghubungiku hihihi.. Dan aku suka membantu :3 . Dia memberitahukanku secara detilnya. Disuruh membuat Essay dengan memilih satu tema dari tiga tema yang ditentukan oleh gurunya. Dan aku akhirnya memilih tentang penculikan anak. Aku semakin  bersemangat membuatnya. Sempat menemukan kendala sampai aku ingin ganti tema jadi masalah polusi. Tapi aku sudah membuat sejauh ini. Membuat kerangka karangan, mengumpulkan info bahkan punya info yang aku dengar secara langsung dari temanku. Kendala itu tidak boleh aku turuti. Aku harus terus maju dan semangat. Dan jadilah esssay ku. Aku selesai menulis jam satu dini hari. Pokoknya aku lama buatnya soalnya biar bagus dan dapet nilai yang memuaskan :3 . Setelah jadi, Aku mengirimkan ke sepupuku.
             Beberapa hari kemudian aku diberitahu kalau dapet nilai yang memuaskan. 95!! waahhh aku jingkrak-jingkrak kegirangaaannn senenggg bangeeettt :D
             Aku tunjukkan fotonya yah :D
 


                                                                                                               
                                                                                      
  

             Oke, Sekarang aku tulis kembali essay ku ya :3

Anak Di Culik, Herankah Atau Wajarkah?
             
       Berita mengenai kasus penculikan anak tidak jarang tercantum dalam kolom koran maupun ditayangkan dalam media elektronik. Walaupun kasus ini tidak menjadi headline atau judul besar sebuah koran, karena kalah dengan berita politik yang semakin memanas. Penculikan anak merupakan kasus yang terus meningkat dan perlu perhatian khusus.
       Telah dilansir dalam media berita elektronik terpercayatau, yang pernah saya baca, bahwa kasus penculikan yang terjadi di Indonesia angkanya masih cukup tinggi. Dari tahun 2010-2014 ada 472 kasus. Dan parahnya, rata-rata 100 kasus  per tahun. Belum lagi ditambah kasus penculikan tahun 2016-2016 mencapai dua ratus lebih. Kasus penculikan tidak hanya terjadi di kota-kota besar, tetapi di Kabupaten seperti halnya  kasus penculikan di  Sukabumi juga Sragen.
       Bahkan di Kabupaten Sragen, tahun ini terjadi percobaan kasus penculikan anak. Beragam cara percobaan dilakukan seperti mengiming-imingi siswa SD dengan permen dan uang, berpura-pura menjadi penjemput kemudian berpura-pura menjadi penjual. Percobaan yang sempat menghebohkan adalah bagi-bagi roti gratis dalam mobil. Tiga pelaku membagikan roti kepada siswa-siswi sekolah dasar yang dibawa dengan mobil. Kemudian dituntunlah anak-anak satu per satu untuk masuk ke dalam mobil. Namun, peristiwa ini sempat digagalkan oleh warga sekitar karena kejadian ini begitu mencolok dan jangan.
       Jadi, kita harus mewaspadai dan mengawasi orang-orang  di sekeliling kita apalagi yang baru saja dikenal. Karena perilaku baik seseorang yang kita lihat dengan mata kita, belum tentu sesuai dengan niat dan dalam batin mereka. Di sini bukan berarti mengajak untuk berfikir negatif. Tapi, dikhususkan pada orang yang baru saja dikenal maupun yang mencurigakan. Pada jaman sekarang ini penculikan tidak hanya terjadi pada anak-anak, tetapi juga pada usia remaja. Namun, untuk mencolok remaja, tentu berbeda caranya dengan menulis usia anak-anak bahkan balita.
       Ketika saya membaca berita kasus penculikan anak, rata-rata pelaku sangat membutuhkan uang, jual beli organ, dan lain sebagainya. Pelaku sangat ambisius untuk mendapatkan uang karena keadaan ekonomi mereka yang kurang, hingga membuat hati nurani mereka untuk melakukan tindakan keji ini. Ada empat tujuan kuat mengapa pelaku melakukan penculikan.
       Pertama , penculikan yang bertujuan praktik adopsi ilegal. Kedua, latar belakang untuk terusan. Ketiga, eksploitasi ekonomi. Keempat, diperkirakan sebagai maaf PSK. Namun, ada juga untuk dijadikan sebagai seorang pengemis, bahkan di bunuh untuk dijual organnya. Untuk tujuan pertama yaitu praktik adopsi ilegal, dilakukan oleh sindikasi jaringan perdagangan manusia dan ini terorganisir. Tujuan kedua ialah sebagai tembus an, sasarannya anak berumur dua, tujuh, hingga 10 tahun. Ketiga yaitu eksploitasi ekonomi. Anak diculik untuk sengaja dipekerjakan seperti pengemis. Sementara untuk tujuan keempat anak usia 14 tahun keatas menjadi korbannya.
       Sungguh ironis bukan? Semata-mata hanya mencari keuntungan sendiri tanpa berfikir panjang. Saya pernah juga membaca berita gadis diculik oleh orang yang baru saja dikenalnya. Kendati menawarkan pekerjaan dan berhubung gadis itu butuh pekerjaan, akhirnya ia setuju. Dan na'anya, pekerjaan yang dilakukan gadis itu tidak seperti yang ia harapkan, justru bertolak belakang dengan apa yang diucapkan pemuda yang menawarkan pekerjaan itu. Akhirnya gadis tersebut malah diperlakukan tidak seronok dan sewenang-wenang. Sehingga membuatnya trauma.
       Menurut saya, penculikan akan merusak anak bangsa karena perbuatan tak berperikemanusiaan ini  juga akan dI contoh oleh orang-orang dan membuat korban menjadi trauma. Pemerintah seharusnya memberikan perhatian besar dalam menciptakan kondisi yang kondusif bagi tumbuh kembang anak-anak dalam rangka perlindungan. Perlindungan yang diberikan meliputi berbagai aspek kehidupan, yaitu aspek ekonomi, sosial, budaya, politik, hanya maupun aspek hukum. Di Indonesia kasus penculikan, dan juga pelanggaran  hak-hak anak baik tampak matas maupun tidak  tampak mata, menjadi pemandangan yang lazim dan biasa diberitakan.
       Pemerintah harus terus berupaya menangani masalah ini serta melakukan tindakan pencegahan yang berpedoman pada undang-undang. Jangan sampai lalai dalam menangani. Ya, walaupun kasus penculikan berhasil ditangani seperti berhasil menangkap pelaku, itu patut diacungi jempol. Namun, harus lebih cekatan dan tak jemu-jemu melakukan penyuluhan sosialisasi untuk mengurangi angka penculikan yang meninggi. Masyarakat wajib berperan serta membantu upaya pencegahan dan penanganan dengan memberikan informasi/laporan penculikan anak kepada pihak berwajib. Dalam melakukan hal tersebut, masyarakat berhak memperoleh perlindungan hukum


             

Foto Part 1




             Setelah sekian lama tidak online, tidak buka blog terus buka blog sendiri yang super sepi kok rasanya sedih ya. Sejak 2012 buat blog, sampai tahun ini masih saja sedikit postingannya. Laptopku rusakparah padahal di sana ada banyak sekali tulisan-tulisanku. Tentang essay, keseharian bahkan tentang dia :3 . Bagiku tidak apa-apa pengunjungnya sedikit, yang penting aku bisa menulis di blog. oh ya, menulis di blog seperti seorang jurmalis hihi. Dan yang ada dipikiranku sekarang adalah dia. Kenapa aku nggak bisa berhenti sejenak tidak memikirkannya. Aku jadi nggak konsen mau nulis apa. Spontan aja deh nulis. Random
             Postinganku kali ini juga aku buat spontan. Karena biasanya aku post dari tulisan-tulisanku yang aku ketik di laptop, di Ms Word. Biasanya aku kasih date last saved itu kan artinya file yang disimpan terakhir tanggal... gitu. Dan baru sempat aku posting setelah tanggal itu. Entah esoknya ataupun seminggu saat weekend, malah sebulan atau setahun kemudian hihihi. Soalnya aku sibuk banget jadi jarang ngeblog :( ngepost. Dulu pernah mau konsisten eh karena banyak kegiatan sekola, malah gak jadi deh. Aku bingung mau dibawa kemana blog ini. Random aja lah ya. Ada dakwah, daily, curhatan, puisi, cerpen dan review. he he
             Tapi, dakwah tetap nomer 1. Oke, capcuss ya. Jujur aku masih dilanda kebingungan sama yang namanya posting foto selfie bagi cewek, Walaupun aku nggak narsis di sosial media, tapi aku juga dibuat bingung. Kepikiran sampai sekarang. Tapi aku baru bisa menulis kebingunganku ini sekarang.
             Ketika aku membuka di internet, aku membaca beberapa artikel yang memperbolehkan dan ada yang tidak memperbolehkan. Yang bilang boleh alasannya identitas dan mentup aurat. Yang bilang tidak boleh ditakutkan setan masuk ke foto tersebut sehingga ketika terus dipandang akan memunculkan rasa kagum dan dijadikan gebetan. Jadi bingungkan.
            Takut jadi fitnah, makanya aku suka pajang foto semasa kecil.Kalau di tanya, tinggal jawab aja lebih suka pajang foto waktu kecil. Tapi koleksi foto masa kecilku dikit :( karena hilang. Mengenai masalah ini aku masih harus banyak belajar dan bertanya kepada yang lebih berilmu. Rencananya aku mau posting kelanjutan dari kebingunganku ini. Soal upload foto di sosial media. Mengumpulkan informasi tidak hanya di internet tetapi juga melakukan wawancara.
Sebenarnya aku juga khawatir untuk upload foto selfie di sosmed. Dari dulu mau upload mikir-mikir panjang banget sampai sekarang akhirnya nggak jadi upload hihii. 

Rasa Yang Tidak Ada Habisnya

Aku nyaris meledak
Deg deg deg
Panas dan dingin yang ku rasa menjulur lubuk hati
Seakan kakiku tak menapak pada bumi
Sanubari ku menyimpan rapat
Sepenggal kisah lama
Seakan tak berarti
Tapi itu mengena.. mengena relung hati

Satu dekade tak terasa
Ruang hatiku milikmu semuanya
Tiada celah

Aku nyaris diluar batas
Sempat teriris sakit tak berdarah
Hatiku sekiranya terasa
Rindu yang menderu pelaku utamanya

Aku nyaris tak peduli
Pada titik noda membuat kotor kertas putih
Seakan aku buta
Melakukan hal yang sia-sia
Yang tidak disukai Allah SWT
Aku benci ini
Benci jika melakukan kesal
ahan
Melakukan kesia-siaan
Aku menggila dan berusaha mencegah

Dalam lubuk hatiku, aku tulus
Aku terus dekati Allah SWT
Untuk ketenangan
Dari dunia yang fana
Dari rasa yang tidak ada habisnya takut terjerumus dalam kesia-siaan

Rasa yang ku pendam
Begitu tulus tak pernah padam
Satu dekade tak terasa
Masih betah perasaan ini ku pendam
Rasa ini tidak akan ada habisnya

Tertanda
F









Pelanggan Toko Satu SD Beda Angkatan. Angkatan Ke 11

     Date last save 20/05/2017

        Kalau pas mendekati puasa, aku kebagian jaga toko selepas mahgrib. Karena toko buka sampai isya'. Tapi terkadang tutup jam 9 kalau weekend. Karena hari ini hari sabtu, jadi toko tutup jam 9 malam.
        Aku menemukan hal yang tak terduga di toko. Seperti menghadapi macam-macam tipe pembeli dalam berbagai usia dan sifat. Ada yang jutek, ada yang ramah juga, bahkan ada yang sombong. Hari ini aku menemui pembeli yang agak rewel. Tapi, aku menghadapinya dengar penuh kesabaran. Harus itu!.  Tentu agar pembeli merasa puas.
        Ada pembeli seorang ibu bersama anaknya. Ibu itu mencari rok untuk anaknya yang baru menginjak bangku SMP. Ketika ku layani, ummiku datang dan ternyata pembeli itu adalah pelanggannya. Karena ibu itu sudah dilayani ummiku, aku jadi kasirnya. Selama ummiku melayani, aku terus mengamati ummiku bagaimana melayani pembeli dengan semangat. Aku  melihat senyumnya yang sumringah terpancar di raut wajahnya yang sudah tidak lagi muda. Senyumnya begitu tulus. Dan ramah tentunya. Membuat pembeli kepincut dengannya baju yang diperlihatkan beliau. Ya ummiku selalu begitu. Padahal pelanggannya mau cari rok buat anaknya tapi ummiku juga memperlihatkan baju-baju yang baru saja datang.
        "Iya gapapa galau usah dibeli kalau gak tertarik" Ummiku berkata demikian karena memang agar tak ada unsur paksaan.
        Dan ibu itu mendapatkan apa yang diinginkan. Aku membantu menuliskan nota.
        "Mugi-Mugi barokah nggih bu" kalimat itu wajib diutarakan sebagai tanda doa.
        Karena aku sedang haid, aku ditoko terus dan sambil muroja'ah. Sedih banget hafalanku ada yang rontok T^T aku harus berjuang. Hafalanku harus dibanyakin.
        Setelah dirasa tak ada pembeli aku ingin menutup tokonya kurang dari jam 9 hehe. Tidak ada pembeli jadi tokonya segera ditutup namun adikku tidak mau menutup toko. "Nanti aja kan ini weekend," kata Qifa, adikku. Aku masuk rumah dan mengadu pada ummi. Mengadukan Qifa yang tidak mau menutup toko lebih awal karena aku sudah lelah ingin menghafal lagi.  Ummi dan aku pun keluar rumah kemudian masuk ke toko lewat pintu belakang. Dari ambang pintu toko, aku melihat pembeli masuk ke dalam toko. Ummiku senang. Dan ternyata adalah pelanggannya. Bersama anaknya, ibu itu mencari baju muslim untuk anaknya. Rasa lelahku seketika hilang oleh senyuman ummiku karena ada pembeli datang lagi.
        Anak itu tingginya hampir sama denganku. Dia sibuk memilih sementara ibunya mengobrol dengan ummiku. Aku menawarkan beberapa setelan baju kepada anak itu tapi ummi langsung menyuruhku mengambil size L setelan baju yang sebelumnya sempat dilirik ibunya. Anak itu suka dengan pilihan baju ibunya, tidak dengan setelan baju yang ku pilihkan :( ohh ternyata dia tidak suka baju yang di sekeng, yang kelihatan langsung gitu. Aku kira suka karena anak itu tidak berjilbab. Ummiku menanyakan dimana anak itu bersekolah.
        "SDIT AZ-ZAHRA"  jawabnya.
        Aku langsung membayangkan sekolahku dulu dan membayangkankan sosok yang ku rindukan, ku kagumi, ku sukai, hingga saat ini. Aku langsung deg deg deg >///< rasa ini gk ada habisnya. Sambil melipat baju yang ingin dibelinya, aku mesem-mesem sendiri hihihi ingat si DIIAA  hehe >///< (ini emoticon malu)
        Sayangnya, anak itu tidak mengenakan jilbab. Baru saja lulus tahun ini. Yha, semoga anak itu gk pacaran. Hehehe
        "Tapi kok bahannya kayak kaos ya ?" "Ya emang kaos dek" aku mendengar percakapan antara anak itu dan ibunya. Ohh ternyata dia masih kurang sreg sama bajunya. Dia menunjukkan baju yang dipilihnya lagi untuk kedua kalinya. Akhirnya, jadi bingung. Ummiku menyuruhku mengeluarkan baju blus yang lain. Akhirnya dapat juga apa yang diinginkan anak itu. Ohh ya aku ingat namanya Renata. Ummiku menanyakan namanya ketika mengobrol dengan ibunya.
        Setelah ku nota, aku memberikan barang yang dibelinya. Tokonya segera tutup setelah mereka pergi . ALHAMDULILLAH  ada pembeli di malam hari walaupun tokonya dalam keadaan berantakan hihii :3
 
Mi Historia Blog Design by Ipietoon