Sepenggal rasa



Date last saved : 19/06/2013 23:14
Hari ini benar-benar melelahkan. Aku pergi ke sana kemari mengurus buletin. Terus berfikir untuk menggabungkan dua tema sekaligus. Rencana awal temanya adalah hukum merayakan ulang tahun. Tetapi, karena bulan Juni mendekati liburan, di sesuaikan deh. aku sangat capek hari ini. naik turun tangga dan duduk berjam-jam di kursi menatap layar laptop guruku. dua hari kemarin aku sakit panas. Dan hari ini aku masuk. Aku mendadak jadi panitia lomba mading dan dokumentasi. Sangat sibuk sekali. Ketika angin menghembus aku menarik nafas dan menghembuskan nafasku agar ikut bersama angin. Aku mengingatnya lagi. Sosok yg tak ku kenal namanya di kala kelas 2 SD. Tp aku sudah tau namanya ketika aku satu kelas dengannya. Aku masih merindukannya hingga detik ini. Rasa rinduku kepadanya tidak bisa dipungkiri lagi. Satu orang pun tiada yg tahu apalagi Chaca. Aku tidak bercerita kepada Chaca. rinduku panggil namanya. Dia temanku. Aku bersyukur bisa satu kelas dengannya. Aku betah melihat dia dari kejauhan. Sering dan aku berusaha agar tidak ketahuan siapapun. Karena sekarang tidak satu sekolah aku merasa kehilangan dia walaupun ada Chaca di sisiku. 
Sambil menunggu peserta menyelesaikan madingnya, aku mengobrol dengan Chaca. Dia begitu dingin. Selalu membuatku penasaran. Banyak yang dia ceritakan waktu itu. Seorang teman Ardi 7 sebuah simbol, mengajaknya mengobrol. dan saat itu juga Chaca berjanji sepulang sekolah akan mampir sebentar ke rumahku. Menunjukan obrolannya di facebook dengan teman semasa duduk di bangku sekolah dasar. Dia mengaku sangat merindukannya. Aku pun demikian. Chaca sempat-sempatnya bercerita tentang orang itu. Sebaliknya, Aku tak ingin Chaca tau nama orang yang benar-benar aku sukai dan aku kagumi.
Yha, Eve (sebuah simbol) pernah dekat dengan Chaca. Selalu bercerita mengenai game,game dan game. Lagi-lagi mereka adu kekuatan. Tetapi ada embel-embelnya. Jika Chaca kalah, harus memberikan nomernya kepada Eve. Eve sangat menginginkan nomernya Chaca. Chaca sendiri bilang kepadaku sangat risih dimintai nomer terus. Itu alasannya Chaca bertaruh dengan Eve. Lewat adu kekuatan di Game.
       Jujur saja, aku begitu iri dengan Chaca. Aku ingin dekat seperti itu dengan orang yang aku kagumi dan aku suka. Chaca begitu mudah mengobrol dengan Eve membahas game. Selalu saja ada topik yang dibicarakan. Chaca tidak sepertiku yang malu dan tidak tau apa-apa soal seseorang yang aku suka. Aku ingin sekali org yang aku kagumi inbox aku. Justru aku sangat malu jika inbox dia duluan.
Chaca jika di sms lagi apa selalu menjawab sedang bernafas. Eve sendiri merasa Chaca sangat jutek. Hemm, yang jelas sekarang Chaca menceritakan padaku Ardi 7 menambahkan pertemanan di facebook. Senang bukan main. Malah langsung mengobrol dengannya. Obrolanku dengan Chaca tidak lama. Karena tugasku yang harus menyudahi aku mengobrol dengan chaca. Selama lomba mading aku menjadi panitia sekaligus dokumentasi. Memotret yang sedang menggunting, mewarnai, menulis bahkan menggambar. Berbakat fotografi aku sangat menginginkannya. Tetapi, aku hanya berbakat menulis saja. Tidak ada yang lain. Aku juga tidak berbakat di bidang musik. tentang aku, sudahi sajalah.
Suasana lomba begitu ramai. Lomba mading membutuhkan waktu dua setengah jam. Semua terlihat baik-baik saja. Hingga aku hampir menangis melihat dua temanku yang pernah sangat dekat denganku lewat di belakangku. Dua orang itu sama denganku yang menyukai kpop. Tetapi sekarang aku menguranginya. Aku tidak dekat lagi dengannya karena sebuah fitnah. Bodohnya aku hanya diam saja malah melukai tanganku. Dengan menusukkan jarum pada pergelangan  tangan kananku. Darah mengalir banyak. beruntung nyaris kena nadi. Aku trauma.
Aku benar-benar kacau saat itu. Aku trauma dilabrak. Saat-saat itu dihari yang sangat menyeramkan seperti dalam persidangan. Terus menyalahkanku seakan aku makhluk dari neraka. Aku yang tidak melakukan malah menangis dan melukai tanganku. Akh! Si kacamata itu biang keroknya jika tahu hal itu dapat merusak persahabatan, kenapa malah diutarakan ke mereka! Si mata empat itu pernah berkata padaku tentang hal yang jelek soal temannya. Jika itu aku beritahu ke temannya, berarti aku merusak persahabatannya. Tidak akan aku katakan!. Esok harinya wajahnya menatap sinis ke arahku. Perang dingin yang tidak jelas.  Karenanya aku sendirian hanya bersama Chaca. Chaca justru menyalahkanku. Tapi aku juga harus mendengarkan sahabatku ini. berkonsultasi dan aku harus memaafkan.
      Memaafkan begitulah berat. Aku coba perlahan dengan kesabaran. Memaafkan suatu kebaikan yang tidak terliahat. Yha sangat pahit rasanya. Aku keterusan untuk bercurhat.
Aku tetap tersenyum ramah. Mereka tidak mau mendengarkan ceritaku lagi. Dan aku sudah di cap sebagai perusak persahabatan. Sangat kacau. Hemm, sudahlah..
Waktu kurang satu jam!. Menjadi panitia dadakan adalah sebuah pengalaman dalam hidupku. Sangat mengasyikan. Aku mondar mandir mengambil gambar sekaligus mengamati peserta lomba berperan menjadi panitia. Waktu tinggal sepuluh menit lagi. madingnya bagus-bagus. Peserta lomba mempercepat kerjanya. Waktu semakin sedikit. Kurang satu menit lagi. detik ke lima puluh dihitung bersama. Sepuluh,sembilan,delapan,.............tiga,dua,satu! Tangan di angkat semua!!. Madingnya aku jejer di lantai. Akan dinilai guru IPS. Beliau terus mengamati mading demi mading dengan detail dan membandingkan dengan yang lainnya. Ya! sudah membuat keputusan. Kelasku mendapat juara ke tiga. Acara sudah selesai!
Waktu pulang sekolah aku tidak bisa pulang dulu. Aku di sibukkan dengan tugas buletin sekolah. aku mengerjakannya memakai laptop guru. di laptopku sendiri tidak ada corel draw. Sungguh menyulitkan. Aku mengerjakannya di ruang perpustakaan. Aku memasukan kajian utama, kuis, tips n’ trick dan rubrik lainnya. Buletin yang ku buat masih santai bahasanya dan tidak membosankan karena untuk remaja seumuranku. Aku sangat lelah. Menggabungkan dua tema hukum merayakan ultah dan liburan tetap menjaga iman. Sebuah tantangan bagiku. Di bulan Juni edisi yang sangat special. Hemm,,
Aku selesai pukul dua siang. Sangat melelahkan. Setelah itu aku langsung ke rumah temanku untuk mengedit kembali. Lagi-lagi tidak bisa di buka di laptopnya. Ada apa dengan corel draw!! Padahal pakai corel draw 11. Aku pusing dibuatnya. Zayyin mengaktifkan modemnya dan membuka facebook. Di obrolannya yang sedang online, tertulis nama facebooknya seorang yg ku sukai dari sd kls 2. Sebenarnya bener-bener makin suka pas kelas 4 dan makin seneng lagi pas kelas 5. Soalnya satu kelas uwaahh senangnyaa >///< tapi aku pemalu sekali saat itu buat ngobrol sama dia. Di sebelah namanya ada lingkaran kecil hijau terlihat di samping nama facebooknya.. Dia sedang online bebarengan dengan Chaca. saat itu aku tidak bisa online. Pingin rasanya langsung online dan menyapanya. 
Apa kabar kamu?. Walaupun rasa suka ku sering merindukannya sempat membuat dada sesak. Hemm,, sangat menyakitkan. Seketika aku drop dan merindukannya. Membayangkan seperti apa dia sekarang. Dia yg aku kagumi ketika itu aku gk tau namanya. Aku tau namanya ketika kami satu kelas. Aku sangat merindukannya. Kapan ya reunian sd.


1 komentar:

  1. The Best Casinos in USA - APRCasino
    It is one of aprcasino the most sporting100 well-known casino casinos, and it is owned and kadangpintar operated by poormansguidetocasinogambling the Rincon Band of Luiseno novcasino Indians. There are over 100 different

    BalasHapus

 
Mi Historia Blog Design by Ipietoon